"Hijrah Jaman Now" - Mabit Rohis An-Nahl SMAN 1 Bawang 2018

1/22/2018 12:15:00 AM

Bismillah, Assalamua'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada Tanggal 19 Januari 2018, tepatnya pada hari Jum'at, Rohis An-Nahl SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara secara resmi mengadakan kegiatan MABIT, kepanjangan dari (Malam Bina Iman dan Takwa). Acara MABIT ini sendiri sangat berkesan bagi saya, mengingat saya sudah merasakan 3 tahun berturut-turut mengikuti kegiatan MABIT Rohis An-Nahl SMAN 1 Bawang ini. Pengalaman yang mungkin sulit dilupakan dan tidak ingin saya lupakan. Masih saya ingat ketika saya baru kelas X, waktu itu MABIT belum yang diadakan seramai sekarang, pelaksanaan hanya sebatas di Masjid Sekolah (Masjid Miftakhul Jannah) saja.


Waktu itu, saya adalah satu-satunya peserta ikhwan dari kelas X, karena memang  sangat memprihatinkan, waktu itu yang mendaftar untuk mengikuti ekstrakurikuler Rohis An-Nahl ini sedikit sekali, terhitung hanya 2 dari ikhwan, termasuk saya. Satunya lagi adalah teman saya yang kebetulan sakit ketika hari H tersebut, sehingga tidak bisa berangkat. Praktis, sayalah satu-satunya peserta ikhwan dari kelas X pada waktu itu. That is unforgottable events.

Melihat MABIT tahun ini yang sangat ramai oleh antusiasme para siswa dalam mengikuti acara MABIT ini, membuat saya turut bahagia. . Bahkan saya mendengar sendiri dari panitia bahwa jumlah pendaftar melebihi jumlah kuota yang ada. Berbanding terbalik dari tahun-tahun sebelumnya yang minim pendaftar, yang notabene pesertanya adalah sebatas anggota atau pengurus Rohis saja, namun sekarang para siswa pun banyak sekali yang mendaftar.

Benar-benar bahagia saya, seakan Rohis An-Nahl ini bangkit dari hibernasi. Terlebih di zaman yang semakin maju ini, mereka sudah berani ikut dalam perkembangan zaman, salah satunya dengan berinovasi pada nama acara MABIT ini, yaitu "Hijrah Jaman Now". Sebuah tema yang sangat sederhana namun sangat bermakna. "Kids Jaman Now" seakan menjadi trending yang menjelaskan fenomena akhir-akhir ini yakni generasi muda yang sudah mulai berubah terseret oleh arus perubahan zaman yang kebanyakan membawa dampak negatif.

Sedangkan tema "Hijrah" juga merupakan trending yang sangat banyak ditemukan pada kaum muslim sekarang, terutama para pemuda. Ya, seakan tidak ada habisnya kita temukan bahwa selalu ada pemuda muslim yang istilahnya "Ber-Hijrah", baik di dunia maya, di televisi, maupun dari orang-orang terdekat kita sendiri. Kita tentunya patut berbahagia dengan adanya momen ini. Semoga inilah tanda-tanda kebangkitan Islam akan kembali lagi, dengan berbondong-bondongnya orang-orang untuk menegakkan syari'at Islam sekuat mungkin di negeri ini. Serta kita juga berharap dan berdo'a semoga mereka selalu diistiqomahkan dalam proses "Hijrah" mereka, Aamiin.

Nah, dengan tema "Hijrah Zaman Now" ini, mungkin salah satu penarik antusiasme dari siswa sendiri. Karena yang telah saya ceritakan di atas bahwa "Hijrah" adalah salah satu fenomena yang terjadi sekarang ini. Kebetulan di acara ini saya dan teman-teman alumni Rohis An-Nahl yang datang, sempat mengisi salah satu acara-nya yaitu "Talkshow bersama Alumni". Disini saya sangat tertarik dengan salah satu pertanyaan dari salah seorang siswa yaitu "Mas,mba Alumni, Bagaimana pendapat kalian dengan cinta yang terjadi di kalangan muda-mudi, terutama tentang "Mencintai karena Allah"?" Ya, kurang lebih seperti itu pertanyaan-nya. Disini saya ingin sedikit menjelaskan dan menjawab pertanyaan ini.

Yang pertama, cinta itu memang tidak bisa dihindarkan, apalagi yang namanya anak muda yang memang dimasa inilah mereka pubertas dan menyukai lawan jenis, dan cinta juga merupakan karunia yang Allah berikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat saling mengasihi dan bertukar kebahagiaan. Namun cinta juga dapat menjadi senjata syaiton jika para pelakunya tidak dapat mengontrolnya dengan baik. Cinta ini dapat menjerumuskan kita kepada hal-hal yang dilarang oleh Allah, contoh zina misalnya. Bermula dari saling suka, kemudian sering "chat-chat-an" dan akhirnya ketemuan, dan terjadilah hal yang tidak diinginkan, Na'udzubillahi min dzalik. Maka dari itu, cinta ini harus dapat kita kontrol, sehingga bukan malah menjadi senjata, namun malah bernilai pahala di sisi Allah.

Nah, erat hubungannya juga dengan pernyataan "Cinta karena Allah". Cinta karena Allah adalah cinta yang kita orientasikan kepada Allah. Jadi, intinya kita mencintai Allah sepenuh hati, sehingga kita melakukan apa yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Sehingga Cinta karena Allah ini adalah cinta yang selalu mengedepankan syari'at-syari'at Islam diatas hawa nafsu. Jadi jika kita mencnitai lawan jenis dan mengklaim bahwa kita mencitainya karena Allah, maka kita harus membawanya ke dalam syari'at-syari'at yang telah ditetapkan oleh Allah. Yaitu salah satu contohnya, tidak melampaui batas antara dua orang yang bukan mahram. Selalu menjaga kemuliaan seorang wanita, dll. Dan yang terpenting adalah menikahi-nya. Itulah bukti terbesar jika memang seorang ikhwan mencintai seorang akhwat karena Allah.

Bahkan pernah saya temukan di sosial media sebuah kalimat "Halalkan atau Tinggalkan". Mungkin disini ada benarnya juga, tetapi menurut saya sendiri, ada pilihan ketiga, yaitu "Memperjuangkannya". Karena jika kita telah mengklaim "Mencintai si dia karena Allah", sedangkan kita belum mampu untuk menikahinya, maka tetaplah berusaha untuk tetap di jalan Allah, sembari memampukan diri untuk bisa menikahi-nya. Jika niat kita tulus karena Allah, dan bertujuan untuk menyempurnakan separuh agama, menjaga kesucian, in syaa Allah, Allah pasti akan memudahkan setiap langkah kita. Tentunya dengan tidak melanggar batasan Allah.

Jadi, semoga masa Hijrah kita ini dikuatkan oleh Allah, selalu diberi semangat dan motivasi dari Allah untuk terus beribadah dan mencari ilmu dunia dan akhirat. Dan semoga di-istiqomahkan di jalan Allah ini, Aamiin Allahumma Aamiin.

Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

You Might Also Like

0 komentar

Pengikut

Like us on Facebook